Adiktif Game Online Bagi Anak

Selamat datang kembali di aumifu, saya ingin memberi sedikit arahan untuk teman-teman ataupun orang tua yang kesulitan mengatasi sikap teradiktif game online ini.

Adiktif Game Online
Adiktif game online disini adalah seorang anak yang cenderung sering bermain game terus-menerus, dan bahkan setiap hari bermain game online sehingga dia tidak mementingkan hal lain serta berkumpul dengan keluarganya.

Bermain game online dengan durasi yang lama memang sangat mengasyikkan, lalu bagaimana jika hal seperti itu terus berlanjut, otomatis akan berdampak negativ terhadap pelakunya.

Jika seseorang sudah berlebihan terhadap gamenya bisa menyebabkan ketagihan, beberapa kepedulian terhadap internet dan game online tidak berkenan dengan kecanduan ini sendiri.

Tetapi dengan berbagai kemungkinan efek psikologis yang berbahaya, misalnya pemakaian internet yang berlebihan dapat menghabiskan banyak waktu yang semestinya bisa diluangkan bersama anggota keluarga dan teman.


adiktif game online

Seperti yang kita ketahui waktu yang sangat penting itu adalah waktu berkumpul bersama keluarga, jika sejak kecil seorang anak jarang berkumpul dengan keluarga.

Maka didikan orang tua yang bagaimana yang dia terima, didikan orang tualah yang lebih utama diterima oleh anak sebelum dia menerima didikan dari sekolah tempatnya belajar.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat: 71

قُلْ أَنَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَالَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلٰى أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدٰىنَا اللّٰهُ كَالَّذِى اسْتَهْوَتْهُ الشَّيٰطِيْنُ فِى الْأَرْضِ حَيْرَانَ لَهُٰ أَصْحٰبٌ يَّدْعُوْنَهُٰ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَاۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Katakanlah (Muhammad), "Apakah kita akan memohon kepada sesuatu selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang, setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan." Kawan-kawannya mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan mengatakan), "Ikutilah kami." Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya); dan kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.
(Al-An'am: 71)

Game telah melebihi sebatas aktivitas santai untuk banyak yang memainkannya termasuk anak muda dan orang dewasa, hingga level candu ini adalah fenomena yang memiliki banyak pengaruh yang berbahaya.

Seperti yang telah ditunjukkan oleh studi ilmiah diseluruh dunia, ini telah membuat para dokter, pendidik, para wali, dan bahkan politisi angkat suara untuk memperingatkan dan meningkatkan kesadaran.

Perangkat digital digemari oleh siapapun, apapun jenis kelaminnya akan tetapi terlihat gambaran lain tentang fitur apa saja yang digemari  dari perangkat tersebut.

Sesuai jenis kelamin para penggunanya. Pertama, anak laki-laki sangat menyukai game online jika ditanya mengapa mereka begitu senang bermain game, sebagian besar akan menjawab bahwa game bisa melepaskan stres mereka.

Ketika bermain game, stres terasa hilang, namun teman-teman harus mengetahui, didunia nyata, anak-anak itu terlihat tidak percaya diri dan tidak bersemangat.

Itu karena mereka penuh percaya diri didunia maya dan bisa mengontrol karakter yang mereka inginkan di dalam kehidupan nyata, karena alasan itulah banyak anak laki-laki yang mengalami kasus kecanduan/adiktif game online daripada anak perempuan.

Tingkat kemungkinan anak perempuan kecanduan game online relatif rendah, tetapi mereka mengalami tingkat ketergantungan yang sangat parah terhadap media sosial jika dibandingkan dengan anak laki-laki.

Mereka cenderung ingin mengukuhkan nilai diri mereka sendiri dengan berbagi informasi di internet. Singkat kata, anak-anak ingin diakui identitasnya melalui game online dan media sosial.

Tetapi untuk mencapai tahap itu tidak mudah, hal ini akan menjadi masalah ketika mereka juga mengalami dampak negatif terburuk dari perangkat digital.

Menangani dan Mengendalikan
Adapun tahap selanjutnya yang perlu teman-teman pertimbangkan adalah bagaimana menangani dan mengendalikan kondisi yang sudah seperti itu.

Langkah pertama yang harus ditempuh adalah mengetahui sebab-sebab yang menimbulkan atau mempengaruhi terciptanya kondisi ini.

Setelah diketahui, langkah berikutnya adalah menerima si anak, bersikap lembut terhadapnya, membuat jiwanya tenang, dan menjadikannya patuh kepada perintah orang tua atau pendidiknya, perkumpulan harus dikenali.

Anggota-anggotanya yang bergaul dengan anak yang bersangkutan harus diketahui kita harus mengatur rencana dan cara-cara  untuk merenggangkan hubungan antara si anak dengan anggota perkumpulannya.

Demi menjaga keberhasilan mendidik anak, orang tua harus pindah ke suatu tempat atau lingkungan baru sehingga memudahkan untuk membina kepribadian anak dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Musibah seperti ini harus kita terima dengan lapang dada, sehinga jalan menuju musibah berikutnya dapat kita hindari. Bahaya perkumpulan tentunya sangat serius kita tidak boleh mentelorirnya sedikitpun.

Kelalaian sekejap saja sama artinya dengan membuka peluang bagi timbulnya kejahatan dan tindak kriminal, karena itu, kita harus selalu bersikap awas terhadap perilaku yang demikian.

Anak-anak yang meninggalkan rumah, sekolah dan kemudian bergabung menjadi anggota perkumpulan itu, mereka berasal dari tiga kelompok:

1. Anak-anak yang tak bermoral serta membenci hal-hal yang berbau akhlak, peraturan, dan tatatertib.

2. Memiliki sifat yang keras, emosional, dan tidak tenang. Mereka tak mampu mengendalikan gejolak jiwa dan perasaannya sendiri.

3. Anak-anak yang mudah marah, suka berteriak, dan menantang perintah. Mereka adalah anak-anak yang pemarah dan dengki kepada orang lain, tidak patuh, tidak stabil, gampang terpengaruh, senang mencuri, dan suka melakukan penyimpangan.

Anak adalah orang yang masih membutuhkan bantuan dan dorongan dari orang tua dalam menuju kesempurnaan fisik dan mentalnya untuk menuju kedewasaan.

Setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya, orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah dan dapat membentuk sebuah keluarga.

Kesimpulan
Untuk anak-anak diharapkan lebih mementingkan kegiatan-kegiatan pendidikan dan lebih bijak dalam membagi waktu antara bermain dan belajar.

Terlalu sering bermain game online akan merusak keinginan di masa depan, dan orang tua perlu menetapkan kesepakatan tertentu dengan anak.

Misalnya memberi pengawasan, mendampingi, mengontrol aktifitas anak di luar rumah dan membatasi jadwal bermain terhadap anak. Memberi perhatian kepada anaknya, baik dalam hal belajar ataupun bermain.

Sekian dulu pengertian tentang Adiktif/Candu game online kali ini, semoga apa yang telah saya sajikan bermanfaat untuk teman-teman dan orang tua yang berusaha menjaga si buah hati dari hal diatas.

Belum ada Komentar untuk "Adiktif Game Online Bagi Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel